Rabu, 10 Januari 2018

Resume presentasi kel 6

Presented by kel 6

Rabu 10 jan 2018
Jam 20.00 - 21.00


[Assalamu'alaikum wr wb
Terimakasih kepada teman2 yang sudah hadir.
Dipersilahkan duduk dan kita share bersama😊
Malam ini kami dari kelompok 6  (yuli,lind dan yani) akan mempersentasikan materi bunsay level 11 "fitrah seksualitas"
Kepada mbak yuli dipersilahkan

Monggo😊

Versi video



Versi slide






Bunda Ranakayy
Subtema kami lebih kepada spesifik bagaimana berkomunikasi dua arah antara orangtua dengan anak dengan media “buku”.  

Anak-anak kami sungguh berbinar mata ya saat membaca buku bersama kami, sehingga kiranya inilah salah satu pilihan bagaimana membentuk bonding yang baik untuk mengasah fitrah seksualitas anak. ❤

Arlisa
Sepakat dengan subtemanya..  Lalu entah kenapa tiba2 serasa nyeri di dada ketika ingat,  masih banyak anak2 di luar sana yg kurang beruntung..  Jangankan membaca buku, ayah ibunya pun entah kemana,,  lalu mereka jadi korban pelecehan seksual,, kemudian jd pelaku..  Adakah yg tau organisasi apa yg sudah bergerak mengenalkan fitrah seksualitas,  mengenalkan buku,  pada anak2 seperti ini? 😒

Linda Kurniawati
Setahu saya UNICEF mbak,sempat saya melihat video kampanye dr UNICEF tentang anti kekerasan seksual anak

Tanya-Arlisa
πŸ‘ oiya ya,  inget tagline nya, #savethechildren. Tp entah knp mereka serasa jauh ya.  Kalau di kampung2 gt adakah?  Di berau sini sy blm nemu ada markas unicef

Jawab-Yani Safrist
Jawaban mendasarnya dikembalikan kepada Allah, semua adalah ketetapan Allah. Baru kemudian penjelasan dr sudut pandang biologi

Tanya - Linda Kurniawati
Pernahkah diantara teman2 yang merasa khawatir ketika anak balita kita usia 3tahunan belum mampu menyebut dengan jelas bahwa dirinya laki-laki/perempuan?
Adakah yang punya pengalaman?

Jawab - Dian
saya malah baru memperkenalkan anak perempuan dan laki2 sama si bungsu saat dia 3 thn mbak😬  kebiasaan saya yg suka anti mainstream, kadang lupa tdk utk semua hal anti mainstram. jd saya berprinsip, selama saya tahu secara teori/pengetahuan ttg sesuatu blm tentu saya lakukan sesuai teori tsbt. tp lbh ikut ke naluri saya kapan dikenalkan sama anak2 saya. ada kalanya saya mengenalkan lbh awal ada kalanya saya menunggu si anak tahu dari yg lain kemudian saya baru masuk menjelaskan lbh jauh.

Jawab - Sherly Iskandar
Saya punya pengalaman tetangga dekat rumah, waktu hamil dia ingin sekali punya anak cowok karena dua anaknya sebelumnya cewek, lalu ketika lahir ternyata anaknya cewek, awalnya dia shock ga mau terima, lama-lama akhirnya dia luluh juga 

Tapi yang jadi masalah anaknya itu gaya pakaian nya seperti cowok kata ibunya dia ga mau pakai baju perempuan dan dia juga bermain dengan teman-temannya yang cowok, anak saya sampai bilang seperti ini "bunda, dia itu cewek atau cowok sih"  anak umur 6 tahun aja sudah mempertanyakan hal seperti itu sesuai dengan pengamatan nya 

Bagaimana menyikapi hal seperti ini ya ibu-ibu tentunya kita melihat sendiri tidak ingin terjadi hal-hal yang diluar batas normal ya kan. πŸ˜₯

Tanya - Linda K
😱😱
Padahal figur ibunya ada ya mbak.Apakah karena trauma ibunya tersebut,yang akhirnya menjadikan ibunya menjadi tidak bergairah untuk menumbuhkan fitrah sekaualitas anak ketiganya ya mbak?

Jawab - Sherly Iskandar
Sepertinya begitu,disamping itu pengetahuan tentang fitrah seksualitas ini belum banyak diketahui orang sehingga mereka anggap biasa anak yang tomboi, padahal anak itu udah umur 4 tahun loh, dan sianak itu merasa bahwa dia cowok πŸ˜₯ parah banget kan, saya bingung gimana mau nasehati ibunya πŸ™„

Tanggapan - Linda K
Ada mbak.Anak laki2 usia 4tahunan belum jelas menyebut dirinya laki2 bahkan kalau ditanya jawabnya perempuan padahal jenis kelaminnya laki2.Salah satu faktor penyebabnya adalah kurang hadirnya sosok ayah ("sibuk bekerja") dan lingkungan disekitar kebetulan kebanyakan anak perempuan jadi dia sering main dg anak2 perempuan+mainan anak perempuan.

Tanggapan - Juwita
Jadi inget cerita mama mertua yg nangis waktu anak ke3 nya lahir dan ternyata laki2 lagi πŸ˜… tapi alhamdulillah semua anak laki2 nya baik2 saja

Tanggapan - Yani Safrist
Kalau anak saya yg pertama (perempuan) dari kecil saya pakaikan rok, cewek banget lah. Setelah umur 4 tahun sudah ga mau. Dia sadar kalau dirinya tomboy. Saya sih ga masalah dengan ke tomboy-annya, masih perempuan banget. Pernah sudatu hari tanya, "Bunda, aku kan tomboy, boleh ga tomboy bangeeet?" Sesaat bingung juga. Tomboy pake banget maksudnya apa? Saya lupa penjelasan saya gmn waktu itu. Alhamdulillah skr tomboy saja, ga pake banget

Tanggapan - Sherly Iskandar
Bisa jadi mba Yuli, waktu anaknya baru lahir si ibu sampai ga mau nyusui anaknya beberapa hari πŸ˜₯ saya juga bingung kok ada ya orang kayak gitu, tapi lambat laun sepertinya kakak dari anak itu akan membawa pengaruh yang baik semoga saja ga keterusan

Tanggapan - Arlisa
πŸ˜… sy sampe 6 sd masih terlihat seperti anak laki2 πŸ™ˆ tp sy sadar sy perempuan,  cuman nggamau jd perempuan yg pake rok dan lemah lembut aja

Tanggapan - Dian
Suamiku juga mbak. 
Ibu mertuaku suka anak perempuan. Meskipun anak perempuannya lbh banyak pas yg bungsu lahir beliau kecewa lahir cowok lagi😁😁😁 jd suamiku sempat didandani pake baju perempuan sampai umur 2thn πŸ™ˆπŸ™ˆπŸ™ˆ kata kaka ipar saya cantik lho suami kamu waktu kecil πŸ˜†πŸ™ˆ

Tanggapan- Sherly Iskandar
Alhamdulillah, saya punya pengalaman ada sepupu yang tomboi pakai banget mba Yani, sampai sekarang belum nikah, ga punya pacar, pakai Hijab sih dan sudah naik haji, tapi ya gitu potongan rambutnya kayak cowok, cuma gaulnya tetap sama cewek jadi lebih ke bentuk dandanan saja yang cowok 😁 tapi tetap aja itu pengaruh untuk mencari jodoh sepertinya πŸ™„πŸ˜₯

Tanggapan - Arlisa
πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ kesimpulannya mba Di dan suami mirip ya waktu kecil smp skrg jg,  aah jodoh mmg ajaib ❤❤❤

Tanggapan : Saprinawati AK
Saya jadi ingat pas reunian lebaran kemarin.. ada temen SMP dulu yang tomboi sekali. Rambut cepak, tak pernah mau pakai rok. Kostumnya laki semua. Di keluarganya hanya ibunya yang perempuan dan sibuk pula bekerja. Dia punya tiga Abang. Abangnya ini juga kurang baik, ngajarin dia merokok salah satunya, dan dia bangga sekali akan hal tersebut.

Pas reunian kemarin, dia sudah berkeluarga dan memiliki dua putra satu putri. Putrinya (12 tahun) pun persis dirinya dulu. Dia sempat curhat tak ingin putrinya mengikuti jejaknya yang kini disadarinya salah. Tapi dia bingung karena memang di keluarganya dominan cowok dan memang agak 'liar' pergaulannya. Dia nanya apakah baik memasukkan anaknya ke pesantren saja biar keluar dari zona tersebut. 

Saya ga bisa ngasih saran banyak saat itu karena masih kurang ilmu. Saya cuma menyampaikan idealnya anak jika mau di asramakan itu di usia SMA.

Tanya - Bundarakanayy
melihat diskusi ini berjalan : apa benar karma itu ada? πŸ˜ƒ

semoga Allah mengampuni dosa kesalahan kita di masa lalu dan menjaga anak keturunan kita amiin!!

Tanggapan - Bundaranakayy
Ibunya yg sabar dan harus dekat mbak.
Temen smp saya juga sama tomboy. Skr dia feminin bangeeeeeet. 
Ditanya apa yg bikin dia berubah. Dia bilang udah dewasa gw mikir aja gw kan perempuan, segimanapun juga ditutupin gw ttp perempuan.

Tanggapan - Dian
Ibunya yg sabar dan harus dekat mbak.
Temen smp saya juga sama tomboy. Skr dia feminin bangeeeeeet. 
Ditanya apa yg bikin dia berubah. Dia bilang udah dewasa gw mikir aja gw kan perempuan, segimanapun juga ditutupin gw ttp perempuan.

Tanya - Arlisa
MasyaAllah,  membaca ybs sudah berkeluarga,  kyny sudah jd perempuan seutuhnya dan putrinya pasti lihat sosok ibunya yg skrg, yg sudah jd ibu, bukan yg dulu,  apa perlu dipesantrenkan hanya bila ingin anaknya ngga mnegikuti jejak? Atau mmg oengaruh lingkungan kekuarga yg laki2 ini sgt dominan dibanding pengasuhan ibunya?

Saya sepakat dgn baju yg nyaman,  kalopun ingin pakaikan rok,  pastikan nyaman😬 sy trauma sekali dgn rok yg bikin gatal (dan make up,  dan kunciran)

Tanggapan - Yani Safrist
Saya waktu kecil meskipun cewek banget banget, jg jago naik genteng mbak 😊 sampai sama ibu diancam klo naik lagi mau digundul πŸ˜…

Tanggapan - Bundaranakayy
rasanya memang lingkungan keluarga itu pengaruhnya dasyat sekali. jadi pengen curcol ttg hari ini. Rana main sama sepupunya yg laki2 di fun world diajak eyangnya. nah yg sepupunya ini sudah games addict, tv addict sampai mata nya dan lehernya itu gerakannya tidak normal. Nah ditempat fun world tdi main lah keduanya kaya ping pong pakai bola di meja,  eyangnya muji2 in sepupu nya terus karena masukin banyak poin, trus di permainan lain pun dikomennya Rana: koq poin Rana gak nambah2?? nah, bagaimana coba menghadapi hal seperti ini? sampai akhirnya Rana enggan main lagi.

Tanggapan - Arlisa
Sy tipe yg suka menghindar kalo ga sesuai nilai yg diperjuanhkan di keluarga,  tp bingung kalo yg beda nilai itu keluarga dekat,  masa mau jauh2 πŸ˜…

Tanggapan - bundaranakayy
well, so pasti R agak upset dengan yg dia dapat. tapi setidaknya dia pun belajar melihat perbedaan pendidikan keluarga.  aihhhh
yang paling ngena adalah kalau anak laki2 dan perempuan sudah dibandingbandingkN dengan postur tubuh.
mana suaranya bunda yang punya pengalaman demikian?

Tanggapan - Arlisa
Nah.  Anak sy laki2 tapi kecil,  kena juga dibanding2in hahaaha.  Kadang suka pengen pulang ke rumah Papa Mama,,  krn alhamdulillahnya sy dibesarkan tidak pernah dgn banding2kan fisik gini..  Kadang suka ga tahan krn de kecil ga pernah digituin,  eh anak sndiri digituin sm org lain,  tapi sabaaar sabaar hehehe

Tanggapan - Selly
Anak saya padahal laki2... tapi kurus.... sepupunya perempuan yang lucu gembil2 tangannya aja bisa blendung2 kayak boneka michellin ban itu loh *googling ya yang ga kebayang....

Setiap kali pulang ke indonesia yang dikomen selalu sama

Ayo makan yang banyak.... nanti berat nya kesusul adeknya itu.... masa kalah makannya sama adeknya πŸ™ˆπŸ™ˆπŸ™ˆ

Saya tipe ga bisa maksa anak makan.... prinsip saya... dia harus tau sendiri kapan kenyang kapan lapar... selama nutrisi terjaga ya gpp dia mau makan seberapa banyak πŸ˜“

🀣🀣🀣boneka michellin!  Sama ya tosss. Lebih perih lagi ketika dikomentarin: ko anakmu kurus padahal makannya normal (nasi dan lauk pauk),  ngga segendut ini yg ngga mau makan,  cuman mau minum susu aja (mmm...  Ya..  Trus bingung harus jawab apa atuh  pakai banget sulit diibaratkan dgn kata2 πŸ˜‚
sesungguhnya yang kena dampak adalah sang anak. kalau anak sudah paham kalimat tersebut, bagaimana perasaannya?


Tanngapan - arlisa
InsyaAllah Rana will be just fine dan malah punya self worth yg tinggi krn ayah bundanya yg paling membuat dia merasa berharga❤
Tanggapan selly

Mohon maaf Karena waktu sudah menunjukkan lewat dari jam 21.00.Izinkan kami dari kelompok 6 pamit undur diri.

Mohon maaf bila banyak kekurangan dalam persentasi materi dan diskusi malam ini.

Kekurangan adalah milik kami karena kesempurnaan hanya milik Allah.

Wasalamu'alaikum wr wb



Tidak ada komentar:

Posting Komentar