Senin, 18 Desember 2017

ALLAH SELALU BERSAMAMU NAK

Pertanyaan tentang Allah pertama kali saya dengar dari Adzka saat ia berusia 4 tahunan.
Saat itu kami sedang bermain di taman belakang rumah. Sambil meniup balon2 busa ia sesekali memandang langit. Lalu berkata pada adiknya. 
        "Dek..di langit ada Allah lho..."
Karena sibuk dengan mainannya sang adik pun tidak merespon. Bisa jadi karena faktor usia adik Fatih terlihat kurang memahami apa yang disampaikan abangnya.

Abangpun menghampiri saya dan melanjutkan omongannya.
        "Bunda...di langit ada Allah bunda.."
Bunda: "o ia..siapa yg bilang nak?"
Adzka: "teman abang. Bunda...Allah itu                         apa?"
Sempat saya terdiam mendengar pertanyaan ini. 😊
Berfikir dan mengingat-ingat tentang bagaimana memberi jawaban yang baik tuk ananda tatkala ia bertanya tentang Rabbnya. Iya...ingatan saya terlambung pada nasihat seorang sahabat Ummahat.
Kala itu beliau menceritakan juga pengalamannya terkait hal ini.
Bahwa berikan jawaban yang sederhana yang kira-kira ananda paham. Pertanyaan ini wajar sekali muncul. Karena secara fitrah, fitrah iman memamg muncul pada diri ananda yang memang masih suci. Ini juga "Warn" atau sinyal bagi orang tua bahwa fitrah iman ananda tumbuh dan yang pertama harus kita tanamkan memang perkara Tauhid.

Kemudian saya jawab pertanyaan Adzka tadi.
        "Allah itu Yang Menjadikan Abang, Adik, Ayah, Bunda, rumput, tanah, buble dan semuanya yang abang lihat ini. 😊"

Adzka :"pohon, burung, air juga nda?"
Bunda: "ia, semuanya sayang."
Adzka : "hebat sekali Allah itu ya bunda."
Bunda : "Iya..Allah itu Maha Kuasa sayang."
Adzka : "abang maulah ketemu Allah.."

Waaaw....ternyata berlanjut rasa penasarannya.
            http://bit.ly/2yU7BWb
 
Lalu saya teringat sebuah ayat, yang artinya sbb :

 “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas ´Arsy dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. dan dia bersama kamu di mana saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hadid: 4).

Kembali saya respon kalimat ananda dengan sederhana berdasarkan terjemahan ayat tsb. 

      "Kita tidak bisa melihat Allah sayang. Tapi Allah Maha melihat. Allah bisa melihat kita kapanpun. Dan dimanapun."

Adzka : " o iya...Allah bisa lihat abang juga?"

Bunda : "iya..Allah juga yang menjaga kita. Allah juga yang memberi kita semua2nya. 

Allah sayang orang-orang yang baik. Anak2 yang saleh. Allah ga suka kalau kita jahat"

Adzka :" kalau abang sekolah, bermain dan bobo Allah lihat abang juga ya?"

Bunda :"selalu sayang..Allah ada dimanapun. Allah Maha Tahu semua yang kita kerjakan nak. Allah itu dekat dengan kita. Dekat sekali."

Lalu ia tersenyum dan memeluk saya, sambil bilang
      "Abang sayang Bunda"
Sepertinya dia faham dengan penjelasan saya. Biasanya memang responnya senyum jika paham akan sesuatu. πŸ˜€

Sampai di usia 5y7m sekarang ini. Ia terlihat sudah lebih banyak faham tentang Tauhid. 
Tentang Allah. Tentang Rasulnya. Tentang Ibadah juga sudah mulai tumbuh kesadaran untuk menjalankannya. Walau belum konsisten. Karena memang masih pada tahap awal menumbuhkan kecintaan pada Rabb dan pada Ibadah.  

Dan untuk Fatih. Ia tidak terlalu mempertanyakan tentang ini. Karena setiap hari ia saya libatkan saat kami membicarakan tentang apapun. Sehingga seringnya dia ikut belajar dan ikut faham dari apa yang kami ajarkan pada abangnya. πŸ˜€ mungkin ini bonusnya, sang adik ikut terajarkan saat abang belajar. 

Wallahu'alam...








Kamis, 30 November 2017

ASIIKNYA MENDONGENG

Game level 10 di mulai. Materi yang sepertinya di luar dugaan. Tantangannya jadi lebih yang saya rasakan. Bertajuk Menbangun karakter anak melalui dongeng" waaw langsung terfikir ini ga ranah saya banget sepertinya. Sedari kecil saya hanya sering menjadi pendengar dongeng. Pernah membacakan dongeng tul anak2 beberapa kali. Namun tuk penjiwaan bahkan tuk mengalirkan cerita dari apasaja yang ada disekitar sepertinya belum mampu 😊

Hari pertama sudah ditantang tuk mendongeng lalu direkam suaranya. Dan hasil rekamannya dikirim ke wag kelas Bunsay yang saya ikuti. Jujur saja yang saya kirim adalah rekaman kali kesekian setelah awal2 bubar alias saya delete karena tidak memenuhi syarat (error). 

Karena cukup mati gaya tuk mendongeng akhirnya saya coba mengingat2 dongeng saat sy TK dulu. Alhamdulillah masih ada yg lekat di ingatan sy. 😊
Iya cerita tentang Kancil dan buaya. Cukup familiar pastinya. πŸ˜€



Sumber : http://bit.ly/2zRludl

Saat ending cerita. Anak2 terlihat antusias dan ingin malam besok didongengkan lagi. Pr tuk bunda dan ayah ni. Mesti banyak baca dan cari tau tentang alam.sekitar. lalu dikonversi dlm bentuk bahasa yang sederhana agar mudah mereka fahami. 

Lengkapnya ada di link versi audio di bawah ini

http://bit.ly/2kcZd2A

#Ibuprofesional
#bundasayang
#level10
#mendongeng














Jumat, 24 November 2017

Me Time, Healing time


Rasanya baru mendengar kata-kata me time setahun belalangan. Dari percakapan, diskusi dengan teman-teman. Saya langsung paham sekilas yang dimaksud dengan me time ini. 

Lalu kata-kata ini semakin hari semakin familiar karena dari diswap di beberapa grup parenting juga sempat membahas tentangnya. Mulai dari definisi secara lengkap, manfaatnya atau sisi pisitifnya tuk kesehatan jiwa-raga, bahwa bukan hanya wanita yang butuh me time bahkan pria juga membutuhkan me time, sampai pada bahasan tentang kontroversi dari me time juga ada bahasannya.

menurut psikolog Ayoe Sutomo, M.Psi. 'Me time' merupakan momen krusial bagi seseorang untuk beristirahat dari aktivitas sehari-hari dan menyediakan waktu bagi diri sendiri. Bukan untuk suami bahkan anak-anak. Tanpa meluangkan 'me time' seseorang bisa menjadi mudah lelah, bad mood, wajah kusam, bosan hingga merasa tertekan.

http://jennifermojica.com/2015/08/07/create-me-time/

Sebegitu urgentnya me time bagi seorang perempuan ternyata. Karena memang menyangkut dengan waktu untuk menjadi stabil kembali saat membersamai kluarga atau saat menjalankan perannya bahkan saat harus berinteraksi dengan lebih banyak orang. 

Saya pribadi memandang me time adalah bertujuan sebagai healing time. Waktu untuk memulihkan kelelahan, memulihkan semangat. 

Hanya diri kita sendiri yang tau pasti bentuk kegiatan dari me time yang sesuai tuk masing-masing. Karena belum tentu stiap orang sama. Namun memang secara umum ada beberapa kegiatan me time yang cukup populer. Dan akan sangat berdampaik baik pada seseorang. Bahkan tidak jarang muncul kreativitas produktif dari me time yang terkadang waktunya sangat terbatas ini. 

Kegiatan-kegiatan yang umum dilakukan seseorang  saat me time ini diantaranya : 

1. Reading
 Ternyata membaca juga efektif untuk membawa keceriaan dan efek rileks tuk pecinta buku. Iya mungkin bisa dikatakan me timenya book lovers adalah membaca. Pilihan bacaan yang bisa memperbagus mood 

http://spiceukonline.com/abbey-maclure/why-me-time-is-underrated/

2. Merawat/memanjakan Diri
Sebagian banyaj perempuan sangat menikmati waktu untuk memanjakan diri. Ke salon atau cukup dilakukan akan menjadi hadiah yang cukup membahagiakan perempuan. 


http://miftakhulnurjannah.blogspot.co.id/2016/12/me-time-di-rumah-lakukan-hal-hal-ini-yuk.html?m=1

3. Jalan-jalan 

Tidak harus berupa travelling yang butuh cost tinggi ya. Jalan-jalan sekedar keliling komplek atau ke area publik sekalipun. Jika dilakukan sendiri dan cukup enjoy akan menjadi me time istimewa juga. 


5. Window shopping

Lanjutan dari prosesi jalan-jalan biasanya berujung pada window shopping. Sekedar penyegaran mata yang hanya melihat-lihat aneka rupa barang yang dipajang di etalase juga memberi kepuasan dan kesenangan sendiri bagi para me timer. πŸ˜€ tidak mesti berakhir pada sebuah transaksi. Cukup dengan memandangnya saja bisa jadi ini menjadi jalannya muncul ide-ide brilian atau kreativitas seseorang. Juga membawa kebahagiaan pastinya.

6. ibadah

Karena memang tujuan dari me time adalah proses Healing atau memulihkan semangat,orientasi juga tenaga agar tetap ok saat kembali pada peran yang sebenarnya. Maka waktu walau sesaat tuk beribadah pun bisa menjadi me time terbaik. Ibadah semisal shalat dan membaca Quran yang dilakukan tanpa gangguan akan membawa ketenangan yang dalam bagi kita. 

Masih banyak kegiatan lainnya yang dapat dilakukan saat me time. Me time juga harua dilakukan secara rutin. Agar stabilitas emosi dan kebahagiaan terjaga. 

Saya pribadi merasa nyaman jika me time dijalani dengan ibadah. me time dengan merutinkan membaca Al Quran atau sekedar shalat sunah beberapa rakaat. Dhuha yang sudah rutin sy lskukan. Ada rasa tenang setelah melakukannya. Segar jiwa-raga. Alhamdulillah. 

Me time memang penting dan di butuhkan setisp orang. Apalagi perempuan yang sudah bergelar Ibu dimana kesehariannya full dengan jadwal urusan domestik, anak, suami, rumah. Konon lagi yang bekerja tentu akan lebih padat dan lebih menguras energi. Maka me time menjadi sesuatu yg krusial. 

Kenali diri dan me time ternyaman tuk anda agar efek positifnya benar-benar bisa dirasakan. Dan hasilnya juga akan menjadi sesuatu yang juga luar biasa. 😊




















Minggu, 05 November 2017

BERGURU DARI SIKECIL

Dia baru 5,5y oktober kemarin. Namun saya menyaksikan fitrah keimanan yg bertumbuh pada ananda. Belakangan ia sering mengajak saya bercerita tentang Allah yang Maha Baik.
Yang memberi ia teman yang banyak, rezeki tuk ayahnya sehingga bisa membelikannya buku gambar dan crayon.
Tentang bahwa ia Allah beri makan yang enak. Alhamdulillah katanya.
Adzka-ku. Mendengar kalimat demi kalimat yang ananda keluarkan seolah ia sedang mengingatkan saya, betapa banyak karunia Allah yang harus saya syukuri. Termasuk kehadiran ananda dalam hidup saya dan suami. Bukan sekali dua kali saya mendapat pelajaran dari polah anak2. Bahkan sering kali. Banyak bersyukur dengan ini.

Fatih, sang adik pun sering menginterupsi bundanya. Jika ada kelakuan bundanya yang ga pas. 😊
Kompleinnya luar biasa. Biasanya menyangkut kebiasaan yang sudah kami semua srpakati. Misal tentang sampah. Yang sudah keluarga sepakati tuk dibuang ditempatnya. Lalu terkadang ayah atau bundanya lupa dan spontan asal naruh sampahnya. Langsung ditilang adek Fatih. πŸ˜€
Daan  asih banyak hal yang mana anak-anak ini justru menjadi pengingat kami orang tuanya.
Sumber : album foto keluarga


Saya jadi ingat tulisan ustadz Hary Santosa dalam buku parenting fenomenalnya, Fitrah Based Education. Tentang Golden Age dan Fitrah keimanan, karena secara fitrah perkembangan pada saat usia 0 -7, anak berada masa dimana imajinasi dan abstraksi berada puncaknya, alam bawah safar masih terbuka lebar, sehingga imaji-imaji tentang Allah, tentang Rasulullah, tentang kebajikan, tentang ciptaanNya akan mudah dibangkitkan pada usia ini.

Ia sesuai kutipan di atas ternyata ananda sedang berada pada rentang usia dimana fitrah keimanan yg sedang bertumbuh dengan pesatnya. Moment ini bukan hanya menjadi self reminding tuk saya namun juga pesan atau kode tuk saya dan suami sebagai parent agar bisa memaksimalkannya sehingga fitrah keimanan tidak justru luntur dari jiwa ananda. Proses penanaman nilai-nilai Tauhid dan kebajikan harus terus ditanamkan agar melekat dan terpatri kuat di jiwanya.

Saya perhatikan empatinya juga bertumbuh. Kemarin malam. Saat Adzka mengajak ayahnya ke Toko Buku untuk mencari buku gambar sang adik juga minta ikut. Saya perhatikan ia begitu sabar dan telaten memakaikan sepatu adiknya. Menyaksikan ini saya hanya melihat dan membiarkan Adzka melakukannya sendiri. Bukan tega ya...πŸ˜€ tapi saya ingin fitrah berkasih sayang apalagi pada adiknya terus bertumbuh memenuhi jiwanya.
Lagi lagi ini adalah pelajaran tuk saya. Jleb banget rasanya. Di usia yg sudah begitu tua namun kematangan berfikir apalagi empati begitu kurang. Benar-benar apa yg Adzka lakukan menjadi sebuah jalan Allah tuk mengingatkan saya. Bagaimana harusnya berperilaku.

Tak jarang juga sulungku itu mengingatkan saya secara langsung. Kalimat-kalimat sakti yg spontan keluar dari bibir mungil itu.
Pernah suatu kali ia menasehati saya kalau menurut saya sih. Tapi dengan gaya khas ala anak usia segitu.

"Bunda..bunda harus sabar ajari abang. Abang kan masih kecil"

Saat itu ceitanya kami belajar melipat kertas ala origami. Karena kurang sabar saya sering keluarin kata-kata

"Cepat abang"

Karena merasa kurang bisa mengimbangi kecepatan tangan bundanya melipat. Anaknya kewalahan. Langsung interupsi. 😁😁😁

Di waktu yang lain Adzka juga pernah mengkritik saya tentang menu makanan yang terkadang kurang cocok di lidahnya.
Ia..mulut anak kecil ga akan bisa bohong. Ia akan berkata tidak enak tuk sesuatu yg benar2 ga sesuai dg seleranya. Γ™Atau rasanya aneh. Tuk yang ini bunda sudah terbiasa dan ga kaget. 😁

Daan pada akhirnya saya berkesimpulan bahwa  sejatinya  Allah mengingatkan kita lewat apa saja. Ga selalunya lewat nasehat atau ceramah ustadz/ah atau kejadian-kejadian yang kita alami dalam keseharian kita. Bahkan anak kecil adalah guru juga pengingat kita.

Say kutip tulisan DR. Muhammad Nur Abdul Hafidz Suwaid dalam bukunya bertajuk Prophetic Parenting (Cara Nabi Mendidik Anak) sebagai penutup tulisan saya ini.
Anak adalah perhiasan dunia. Anak adalah karunia Allah kepada manusia. Hati akan gembira di kala memandang mereka, mata akan terasa sejuk sewaktu melihat mereka dan jiwa akan tentram ketika berbicara dengan mereka. Mereka adalah bunga kehidupan dunia.

Maka dari itu bahkan kritik dari ananda tidak dirasa sebagai sesuatu yang membuat saya marah dan tidak bisa terima. Pasalnya dia adalah belahan jiwa dan penyejuk mata...😊😊😊

Sumber bacaan

Fitrah Based Efucation, Harry Santosa, version 3.0, Yayasan Cahaya Mutiara Timur, 2017

Menyayangi Anak Sepenuh Hati, Ida Nur Laila, Era Adicitra Intermedia, 2016

Prophetic Parenting Cara Nabi Mendidik Anak, DR. Muhammad Nur Abdul Hagidz Suwaid, Pro U Media,  2009









Kamis, 02 November 2017

YEAY....IT'S CREATIVITY
(TANTANGAN 10 HARI LEVEL 9)

Bismillah..
Semangat memulai awal cawu penutup dari perkuliahan bunda Sayang IIP.
Materi ke 9 bertajuk Menumbuhkan Kreatifitas anak Usia Dini. Iya...tantangannya terlihat lebih ya.
Karena memang selama ini saya masih datar2 saja menjalani tugas demi tugas. Kali ini diperlukan pemikiran lebih dalam daan kreatifitas bunda yg juga harus lebih dahulu ditumbuhkan.
πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Membaca materi dan merasa diri jauh sekali dari kapable tuk hal ini. Mendapati slide berisi kalimat bahwa setiap anak lahir kreatif seolah menarik saya dari rasa tidak mampu atau tidak pantas. Saya juga manusia yg tentunya Allah bekali dg kreatifitas saat terlahir ke dunia fana ini.
Iya..kreativitas tuk bekal menjalani hidup. Tuk survive...😊

Saat fikiran tentang anak kreatif lahir dari ortu kreatif terlanjur sy asume. Saya langsung mendapati bukti nyata bahwa memang benar ank2 terlahir dg kreativitas.

Pasalanya, bungsuku Fatih tetiba datang menyambangi bundanya sambil nunjukin hasil karya dari busur panah tempel yang dilekatkan pada pangkal kemasan toy surprised egg miliknya. Lalu ia berkata
"Bunda, ini buah bunda adik bikin."
Spontan saya abadikan fotonya. Tidak berhenti disitu dia lalu menempel busur pada sisi telur secara melintang dan lanjut menjelaskan
"bisa juga untuk paku bunda"

"Oo...palu maksudnya." Jawab saya paham.

Ternyata anak2ku memang terlahir dg bekal kreativitas. MasyaAllah. Tinggal bundanya kembali menggali kreativitas diri agar bisa bersinergi dg ananda n seluruh crew family.

#catatanhari1
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayIIP
#ThinkCreative